informasi dibawah ini diambil dari situs resmi pemerinta Kabupaten Wajo (www.wajo.go.id)
TENTANG WAJO
Kabupaten Wajo merupakan salah satu kabupaten di propinsi Sulawesi Selatan. Ibukotanya Sengkang, sekitar 242 km dari kota Makassar (Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan), dapat ditempuh sekitar 4 jam dengan menggunakan mobil. Dari kota Parepare, pusat kawasan pengembangan ekonomi terpadu di propinsi Sulawesi Selatan, sekitar 87 km.
Wajo yang luas wilayahnya 250.619 hektar, terbagi atas 14 kecamatan, 48 kelurahan dan 128 desa, memiliki potensi sumber daya alam yang besar.
Karakteristik potensi alam Wajo, seperti diungkapkan oleh Arung Matoa Wajo, La Tadampare Puang Ri Maggalatung (1491-1521) : mangkalungu ri bulu'E, massulappe ripottanangngE ma matodang ritasi'E, ri tapparengngE. Artinya : daerah ini merupakan negeri yang subur dan nyaman. Ibarat seorang tidur, maka ia berbantalkan gunung dan hutan, memeluk lembah, dan kakinya menyentuh danau atau air laut.
Ungkapan cendikiawan Wajo di abad ke-15 itu memang bukan syair khayalan, namun merupakan suatu kenyataan yang hingga kini menjadi potensi andalan Kabupaten Wajo. Hamparan lahan persawahan yang ada di daerah ini sekitar 86.000 hektar. Baru sekitar 20 persen yang terjangkau irigasi teknis. Jika areal persawahan ini rata-rata menghasilkan empat ton padi setiap tahunnya, berarti Kabupaten Wajo menghasilkan 334.00 ton padi setiap tahun. Suatu jumlah yang cukup fantastik.
Pada tanah berbukit yang berjejer mulai dari kecamatan Tempe ke Utara – Kecamatan Maniangpajo, Kecamatan Keera dan Pitumpanua, kini merupakan wilayah hutan tanaman industri, perkebunan coklat, cengkeh, jambu mete serta pengembangan ternak. Secara keseluruhan potensi perkebunan di Kabupaten Wajo seluas lebih 38.000 hektar, diantaranya telah dikelola sekitar 28.000 hektar. Setiap tahun telah menghasilkan produksi ratusan hingga ribuan ton berbagai jenis komoditas ekspor seperti : cengkeh, kakao, dan kelapa hybrida.
Padang rumput/alang-alang seluas 34.000 hektar merupakan lahan pengembalaan ternak besar dan kecil yang populasinya kini telah mencapai puluhan ribu ekor. Belum lagi ternak unggas berupa ayam ras, itik, dan ayam buras yang populasinya sudah melebihi jutaan ekor.
Di pesisir pantai Timur terhampar lahan pertambakan sekitar 15.000 hektar. Masih sebagian kecil yang dikelola secara teknis, tapi telah memproduksi puluhan ribu ton udang dan ikan bandeng setiap tahunnya. Garis pantai Teluk Bone yang membentang sekitar 110 km, memiliki potensi ikan laut yang tidak kecil. Termasuk budidaya rumput laut. Danau Tempe yang luasnya 13.000 hektar, merupakan penghasil ikan air tawar terbesar di dunia.
Struktur perekonomian Kabupaten Wajo memang didominasi oleh sektor pertanian dengan kontribusi lebih dari 45 persen. Menyusul sektor perdagangan, hotel dan restoran 19 persen, dan sektor pertambangan penggalian 9 persen.
Pada tahun 1997 saat kondisi perekonomian nasional mulai mengalami krisis, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wajo juga terkena dampak sehingga terpuruk menjadi minus 6,66 persen. Namun setahun kemudian, terutama setelah penambangan gas bumi Gilireng mulai berproduksi, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wajo kembali membaik dalam posisi pertumbuhan 6,06 persen. Kondisi itu bertahan hingga tahun 1999.
Pendapatan perkapita masyarakat Wajo pun telah berada pada posisi Rp. 3,5 juta pertahun. Bahkan dalam musim haji tahun 2000 terjadi peningkatan jumlah calon haji asal Kabupaten Wajo lebih dari 100 persen. Tahun 1999 cuma 1.400 orang, pada musim haji tahun berikutnya 2.700 orang. Mereka sebagian besar petani.
JATI DIRI BANGSA WAJO
Hampir tak ada negeri yang tidak didatangi orang Wajo. Sampai ke ujung duniapun asalkan ada peluang bisnis dan iklim yang menjamin kebebasan berusaha. Orang Wajo akan datang.
Perumpamaan itu tak lain untuk menunjukkan betapa sifat kewiraswastaan (interpreneurship) telah mendarah daging pada setiap pribadi orang Wajo.Sifat ini dituntun pesan leluhur : aja mumaelo natunai sekke, naburuki labo (jangan terhina oleh sifat kikir dan hancur oleh sifat boros).
Berpegang pada Tellu Ampikalena To WajoE (tiga prinsip hidup), tau'E ri DewataE, siri'E ri padatta rupatau, siri'E ri watakkale (ketaqwaan kepada Allah SWT, rasa malu pad orang lain dan pada diri sendiri), orang Wajo memiliki etos kerja, resopa natinulu natemmangingngi, namalomo naletei pammase Dewata Seuwae (hanya dengan kerja keras, rajin, dan ulet, mendapat keridhaan Allah SWT)
Orang Wajo senantiasa mendambakan terciptanya iklim kebebasan berdasarkan prinsip, Maradeka To WajoE, najajiang alaena maradeka, napoada adanna, napobbicara bicaranna, napogau gaunna, ade assemmaturesennami napopuang (Orang Wajo dilahirkan merdeka, bebas berekspresi, bebas bicara, dan menyatakan pendapat, bebas berbuat, hanya hukum berlandaskan permusyawaratan yang dipertuan).
Berpenduduk 400.000 jiwa, Wajo memiliki potensi SDM yang handal. Apabila potensi ini berhasil dipadukan dan diberdayakan, bisa dipastikan, masyarakat Wajo meraih kehidupan lebih baik di hari esok. Penggalangan potensi akbar ini (termasuk orang Wajo yang berdiam di luar daerah) bukan mustahil diwujudkan mengingat orang Wajo memiliki semangat riassiwajori yang terkandung dalam prinsip kebersamaan, mali siparappe, rebba sipatokkong, malilu sipakainge (hanyut saling menolong, jatuh saling membantu untuk tegak kembali, khilaf saling mengingatkan).
Nilai-nilai yang tak ternilai harganya itu patut dilestarikan dan dikembangkan. Atas prakarsa H. Dachlan Maulana, SE, MS, Bupati Kepala Daerah Wajo periode 1993-1998 dicanangkan 'Gerakan Sejuta Wajo', salah satu wujud pengamalan nilai-nilai ini. Pada masa bakti Drs. H. Naharuddin Tinulu (Bupati Wajo 1999-2004), organisasi Kesatuan Masyarakat Wajo (KEMAWA) yang diketuai Prof.Dr. H.A Husni Tanra, PhD, mendidirikan Yayasan Wajo Madani yang berkiprah pada pengembangan SDM dengan mengamalkan semangat Riassiwajori.
Pelestarian dan nilai-nilai positif itu membutuhkan wahana yang menjadi sumber motivasi. Momentumnya dipilih bertepatan peringatan Hari Jadi Wajo. Waktu yang tepat tersebut dikaitkan dengan Hari Jadi Wajo, yang hari 'H'-nya belum pernah disepakati. Di sinilah letak pentingnya upaya penelusuran sejarah keberadaan Wajo yang digagaskan oleh Dachlan Maulana. Penelusuran sejarah Wajo didukung tokoh masyarakat dan budayawan.
Pemerintah Kabupaten Wajo membentuk Panitia Seminar Penelurusan Hari Jadi Wajo per SK Bupati Kepala Daerah Tingkat II Wajo No. Sos/562/XII/W/1994 tanggal 22 Desember 1994. Panitia kemudian menyelenggarakan Seminar Penelusuran Hari Jadi Wajo, 23 Januari 1995 di Ruang Kantor BKDH Tingkat II Wajo.
Dalam seminar terungkap kemajuan Wajo, terutama di bawaha kepemimpinan Arung Matoa (Presiden), yaitu :
1. La Tadampare Puangrimaggalatung
2. Petta Latiringeng To Taba Arung Simettengpola
3. La Mungkace Toaddamang
4. La Sangkuru Patau
5. La Salewangeng To Tenriruwa
6. La Maddukelleng
7. La Pariusi To Maddualeng
Seminar menyimpulkan sejarah kelahiran Wajo dalam 6 (enam) versi, yaitu :
1. Puang Rilampulungeng
2. Puang Ritimpengeng
3. Cinnongtabi
4. Boli versi Kerajaan Cina
5. Masa ke-Batara-an
6. Masa ke-Arung Matoa-an
Peserta seminar sepakat untuk menetapkan momentum Hari Jadi Wajo pada masa pelantikan Batara Wajo I La Tenri Bali, tahun 1399, dibawah sebuah pohon besar (Bajo). Tempat pelantikan Batara Wajo I ini sampai sekarang masih ada, bernama Wajo – Wajo di daerah Tosora Kecamatan Majauleng. Tanggal 29 Maret dipilih sebagai hari 'H' yakni peristiwa kemenangan pasukan Wajo dibawah kepemimpinan La Maddukelleng di Lagosi terhadap pasukan Kompeni yang membantu Bone. Perang tersebut merupakan simbol anti penjajahan. Keputusan seminar dikukuhkan melalui Surat Keputusan DPRD Wajo No. 12/1995 tangal 7 Juli 1995.
Seminar hanyalah sebuaha kegiatan awal dari sebuah usaha besar Orang Wajo menemukan jati dirinya. Pengembangan nilai-nilai itu diharapkan kelak bisa berhasil menjadi sumber motivasi bagi orang Wajo untuk menemukan jati dirinya.
Pariwisata Wajo
:: DANAU TEMPE ::
Danau Tempe terletak di bagian Barat Kabupaten Wajo. Tepatnya di Kecamatan Tempe, sekitar 7 km dari Kota Sengkang menuju tepi Sungai Walanae. Dari sungai ini, perjalanan ke Dananu Tempe dapat ditempuh sekitar 30 menit dengan menggunakan perahu motor (katinting). Perkampungan nelayan bernuansa Bugis berjejer di sepanjang tepi danau. Nelayan yang menangkap ikan di tengah danau seluas 13.000 hektare itu dengan latar belakang rumah terapung, merupakan pemandangan yang sangat menarik. Dari ketinggian, Danau Tempe tampak bagaikan sebuah baskom raksasa yang diapit oleh tiga kabupaten yaitu Wajo, Soppeng, dan Sidrap.
Sambil bersantai di atas perahu, wisatawan dapat menyaksikan terbitnya matahari di ufuk Timur pada pagi hari dan terbenam di ufuk Barat pad sore hari. Di tengah danau, kita dapat menyaksikan beragam satwa burung, bungan dan rumput air, serta burung Belibis (Lawase, bahasa Bugis) menyambar ikan-ikan yang muncul di atas permukaan air. Danau Tempe memiliki species ikan air tawar yang jarang ditemui ditempat lain. Konon, dasar danau ini menyimpan sumber makanan ikan, yang diperkirakan ada kaitannya letak danau yang berada di atas lempengan dua benua, yaitu Australia dan Asia. Di waktu malam, wisatawan dapat menginap di rumah terapung. Bersama nelayan, kita dapat menyaksikan rembulan di malam hari yang menerangi Danau Tempe sambil memancing ikan. Sementara itu, para nelayan menangkap ikan diiringi dengan musik tradisional yang dimainkan penduduk. Tanggal 23 Agustus setiap tahunnya, merupakan kalender kegiatan pelaksanaan festival laut di Danau Tempe.
Acara pesta ritual nelayan ini disebut Maccera Tappareng atau upacara mensucikan danau dengan menggelar berbagai atraksi wisata yang sangat menarik. Pada hari perayaan Festival Danau Tempe ini, semua peserta upacara Maccera Tappareng berpakai Baju Bodo (pakaian adat Orang Bugis). Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi seperti lomba perahu tradisional, lomba perahu hias, lomba permainan rakyat (lomba layangan tradisional, pemilihan anak dara dan kallolona Tanah Wajo), lomba menabuh lesung (padendang), pagelaran musik tradisional dan tari bissu yang dimainkan oleh waria, dan berbagai pagelaran tradisional lainnya. Lomba perahu dayung merupakan tradisi yang turun temurun dan terpelihara di kalangan para nelayan. Sedangkan Maccera Tappareng merupakan bentuk kegiatan ritual yang dilaksanakan di atas Danau Tempe oleh masyarakat yang berdomisili di pinggir Danau Tempe, biasanya ditandai dengan pemotongan kurban/sapi yang dipimpin oleh seorang ketua nelayan, dan serentetan acara lainnya.
:: AGRO-WISATA SUTERA ::
Daun dari tanaman murbei (Morus sp.) merupakan satu-satunya pakan ulat sutera (Bombyx mori L.), media yang menghasilkan kokon untuk diolah menjadi benang sutera selanjutnya diproses atau ditenun menjadi kain sutera.
Kokon merupakan hasil pemeliharaan ulat sutera, dibentuk dari serat sutera yang dikeluarkan oleh larva matang, selanjutnya melalui proses pemintalan, kokon diolah menjadi benang sutera. Tahap penanaman murbei hingga proses pembuatan kain sutera sudah lama menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Wajo.
Lokasi pembibitan dan penanaman murbei terletak pada beberapa desa di Kecamatan Sabbangparu, sekitar 10 km sebelah Selatan Kota Sengkang, jalan poros menuju Kabupaten Soppeng. Di sini, pengunjung dapat menyaksikan proses penanaman murbei, cara memelihara ulat sutera, proses pemintalan benang sutera, hingga cara menenun kain sutera.
Khusus produk sutera yang berupa kain, sarung, kemeja, dasi, dan berbagai bentuk cinderamata dari kain sutera misalnya : kipas dan tas, dapat kita saksikan di beberapa showroom sutera yang ada di Kota Sengkang. Di toko souvenir itu tersedia berbagai macam warna maupun motif yang indah. Motif yang banyak diminati masyarakat umumnya motif Bugis dan motif yang menyerupai ukiran-ukiran Toraja.
:: RUMAH ADAT ATAKKAE ::
Kawasan budaya Rumah Adat Atakkae terletak di Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe, di bangun tahun 1995 di pinggir Danau Lampulung, sekitar 3 km sebelah Timur Kota Sengkang. Di dalam kawasan ini telah dibangun puluhan duplikat rumah adat tradisional yangdihimpun dari berbagai kecamatan, sehingga kawasan ini representatif sebagai tempat pelaksanaan pameran.
Di sekitarnya terdapat bangunan sebagai tempat menginap wisatawan, dekat dari danau. Hampir setiap tahunnya, kawasan budaya ini ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat digelar berbagai atraksi budaya dan permainan rakyat.
Di dalam kawasan tersebut dibangun sebuah rumah adat yang lebih besar yang dijuluki Saoraja – istana Tenribali, salah seorang matoa Wajo. Rumah tersebut mempunyai tiang sebanyak 101 buah. Setiap tiang beratnya 2 ton, kayu ulin dari Kalimantan. Tiang itu didirikan dengan menggunakan alat berat (eskavator). Lingkaran tiang rumah 1,45 m dengan garis tengah 0,45 m, dan tinggi tiang dari tanah ke loteng 8,10 m. Bangunan rumah adat ini mempunyai ukuran panjang 42,20 m, lebar 21 m, dan tinggi bubungan 15 m.
:: KAWASAN WISATA BENDUNGAN KALOLA ::
Kawasan wisata ini terletak di Desa Sogi, Kecamatan Maniangpajo, sekitar 35 km sebelah Utara Kota Sengkang. Kawasan yang menempati areal seluas 65 hektare ini selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Bendungan Kalola yang terdapat dalam kawasan wisata ini memiliki genangan air 21,5 km dengan debit air 900 m3 per detik, membentang di antara brisan pegunungan yang ditumbuhi pepohonan rindang, sejuk, dan sangat mengasyikkan.
Pada hamparan genangan air Sungai Kalola, kita dapat menyaksikan kegiatan menangkap ikan oleh penduduk setempat dengan menggunakan perahu roda. Wisatawan juga bisa memancing ikan, lomba dayung, bermain ski, dan menikmati pemandangan yang indah di sekitar bendungan.
Pada pinggir genangan yang landai, pengunjung biasanya menggelar perkemahan. Sekitar 3 km dari bendungan telah dibangun kolam renang dan pondokan. Bagi mereka yang gemar berburu, dapat menyalurkan hobinya, karena dekat lokasi ini terdapat taman perburuan rusa.
:: TAMAN PERBURUAN RAKYAT ::
Taman perburuan rusa, lokasinya sekitar 5 km dari Bendungan Kalola. Tepatnya di Desa Sogi, Kecamatan Maniangpajo. Taman berupa hutan seluas 500 hektare itu sangat representatif bagi mereka yang mempunyai hobi berburu. Dahulu, orang berburu rusa dengan menggunakan kuda dan anjing pemburu. Bahkan, tingkat keperkasaan dan kedewasaan seorang putra bangsawan saat itu diukur dari kemampuan dan ketangkasan mereka menangkap rusa.
Bagi mereka yang senang dengan petualangan, berburu rusa merupakan salah satu alternatif. Lokasi itu dapat dijangkau dengan menggunakan mobil 4 whell drive. Jalan menuju ke lokasi merupakan bukit yang landai. Di sekitarnya tampak pemandangan alam dengan permukaan rumput hijau, mengapit lapangan berburu yang luas. Di sekitar taman ini terdapat sungai kecil dan pepohonan di sela-sela lembah, sebagai pendukung kehidupan satwa rusa.
:: ATRAKSI PERNIKAHAN :: Atraksi pernikahan dan ritual lainnya dapat disaksikan, yaitu Mappacci, Mappanre Lebbe, dan Mappasilellung Botting. Mappacci merupakan sejenis rangkaian proses dalam pesta perkawinan yang dilaksanakan dengan meletakkan daun pacar (pacci) dari sanak keluarga kepada tangan pengantin sebagai bentuk persucian diri. Mappasilellung Botting dilaksanakan setelah malam usai pesta perkawinan, di mana pengantin pria selalu mengejar pengantin wanitanya, sebagai upaya untuk saling mengakrapkan pengantin. |
:: SITUS TOSORA ::
Obyek wisata ini terletak sekitar 16 km di sebelah Timur Kota Sengkang. Tepatnya di Desa Tosora, Kecamatan Majauleng. Lokasi ini dapat dijangkau dengan menggunakan sepeda motor atau mobil. Tosora adalah daerah bekas ibukota Kabupaten Wajo sekitar abad ke-17. Wilayah ini dikelilingi 8 buah danau kecil. Banyak peninggalan sejarah dan kepurbakalaan yang terdapat di sini, misalnya : makam raja-raja Wajo, bekas gudang amunisi kerajaan (geddong), masjid kuno yang dibangun tahun 1621, dan makam yang bernisan meriam. Disini juga terdapat sumur bung parani, tempat prajurit-prajurit tempo dulu dimandikan sebelum terjun ke medan perang. |
:: GUA NIPPON ::
Gua Nippon terdapat di pegunungan sebelah Timur Kota Sengkang. Lokasinya tak jauh dari Masjid Raya Sengkang. Pengunjung dapat berjalan kaki menuju lokasi ini, terutama mereka yang senang dengan petualangan. |
hai boleh gak qta kenal ?
Assalammu’alaikum wr wb.
Daeng Rusle’,
Semoga orang Wajo’ semua dalam lindungan Allah S.W.T.
Saya dari Singapura, keturunan Bugis. Cuma yang tahu nama moyang Daeng Supang. Tersangat minat nak tahu kehidupan orang Bugis di tempat asal begitu juga minat nak belajar Basa Ugi kalau ada peluang. Teringin juga nak dengar orang Bugis berbual-bual.
Boleh tak Daeng ajar saya perbualan harian dalam basa Ugi saperti:
Apa khabar?
Khabar baik.
Sudah makan?
Sudah, belum dan lain-lain.
Saya harap Daeng tidak menghampakan saya, terima kasih wasallam.
Salam tuan, buyut saya juga daeng supang..
Obyek wisata ini terletak sekitar 16 km di sebelah Timur Kota Sengkang. Tepatnya di Desa Tosora, Kecamatan Majauleng. Lokasi ini dapat dijangkau dengan menggunakan sepeda motor atau mobil. Tosora adalah daerah bekas ibukota Kabupaten Wajo sekitar abad ke-17. Wilayah ini dikelilingi 8 buah danau kecil. Banyak peninggalan sejarah dan kepurbakalaan yang terdapat di sini, misalnya : makam raja-raja Wajo, bekas gudang amunisi kerajaan (geddong), masjid kuno yang dibangun tahun 1621, dan makam yang bernisan meriam. Disini juga terdapat sumur bung parani, tempat prajurit-prajurit tempo dulu dimandikan sebelum terjun ke medan perang.
Banyak wisatawan yang sudah berkunjung ke sini. Motivasi mereka braneka ragam. Di antara mereka, ada yang datang hanya untuk melakukan ziarah. Sebagain yang lain datang untuk melepas hajat atau nazar, dan ada juga yang mengadakan pengkajian sejarah.
assalamu alaikum. semoga tau wajoe rialeng pammase pole ripuang Allahu taala.
saya asli orang wajo tetapi sekarang lagi kuliah dimalang, tepatnya di STTP malang. saya sangat berharap agar kab wajo dapat berkembang dari segala segi. wajo terkenal sebagai kota sutera maka wajo harus benar-benar menunjukkan bahwa dia adalah kota sutera, dan tidak menutup kemungkinan juga bagi sektor usaha lainnya misalnya pertanian, perikanan dan industrinya, bagi pemerintah saya berharap agar benar-benar memperhatikan nasib para petaninya karena pertanian adalah tulang punggung negara kita.
assalamualaikum daeng ruslee..
aga kareba..diharap saudara dapat membatu sedikit utk saya membuat sedikit kajian..saya mencari sedikit sejarah tentang arung onyi.dimanakah beliau disemadikan.yang saya pastinya beliau meninggal dunia dibone sulawesi selatan.jika saudara dapat membantu sedikit utk merungkai sedikit sejarah tentangnya kerana saya berada dimalaysia dan tidak tahu utk mengenalpasti tentang sejarahnya.saya juga ingin tahu dimana beliau disemadikan.jika saudara dapat membantu serba sedikit,betapa besarnya penghargaan saya buat anak jati bugis seperti saudara.jika saudara dapat mengenalpasti tentang sejarahnya,haraplah saudara sampaikan di email saya arai_7t@yahoo.com.saya akhiri dgn ribuan terima kasih dan assalamualaikum w.b.t
Assalamualaikum Daeng,Aga kareba.
Saya Jelani dari Selangor Malaysia,bugis asli,asal nenek moyang dari wajo.moga-moga dapatlah kiranya kita berbual dengan lebih mesra lagi.boleh berututr dalam bahasa bugis sepenuhnya.
Jumpa lagi
dear,
assalamu alikum warahmatullahi wabarakatuh.
aku salah satu mahasiswa dari universitas muhammadiyah parepare jurusan bahasa inggris fakultas keguruan dan ilmu pendidikan. terima kasih banyak untuk referensi websitnya dalam menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah saya yakni cross culture understanding yang bertajukkan budaya di wajo. semoga dapat bermanfaat bagi generasi selanjutnya. TARO ADA TARO GAU.
KEEP TOUCH IF YOU ARE FREE.
BEST REGARD,
ANDI ASRIFAN
Kampongna’ Alm. ambo’ku…
Bila ugi, sabbangparu….
U’dani…kasiiii.. u’dani.
btw wajo dot go id kayaknya Error degh
salam
assalamu’alaikum
saya tmsk yang ikut dalam pembangunan bendungan kalola di tahun 93-95 (hampir 3 th). dahulu tinggal di jl. andi macca amirullah 36 SENGKANG. Bagaimana sekarang kondisi kota Sengkang. Ada 2 tempat wisata kuliner yang selalu ‘ngangeni’ (ingat terus karena enak dan khas), yaitu COTO depan terminal dan Burung Cuwiwi goreng di Tanru Teddong. …… ehm enak betul. BGMN apakah orang wajo masih MARADEKA TOWAJOE ADEKNA NAPOPUANG. Kapan lagi aku bisa mampir kesana, naik perahu motor ke danau tempe…. trus makan ikan bakar di atas rumah apung…. semoga ada kesempatan lagi. Salam Kenal dan wassalam.
Mursyid-Cawang Kavling JAKARTA
assalamualikum
salam kenal semuanya…
gimanakah sekarang keaadaan di aceh?
aga kareba
tau Wajo’E
lempe’ssi kasi Sengkang.
lumpangsi tappareng Tempe
tungke’ taung mallangganang lempe’
Sifat ini dituntun pesan leluhur : aja mumaelo natunai sekke, naburuki labo (jangan terhina oleh sifat kikir dan hancur oleh sifat boros).
inilah yg membuat bangsa wajo kaya karena kikirnya yang ia pertahankan…..
Kikir? apa pengertian kikir menurut anda itu? apakah kikir itu bermakna tidak bersedekah, zakat, membantu orang? kalo itu, terang saja premis anda salah….atau mungkin anda hanya menemukan kikir itu pada sebagaian orang saja, tidsak general orang wajo…bahkan juga ditemukan sifat itu di suku lainnya…:p
so, jangan generalis, stereotyp….!
sudah lama gak ke sengkang… bagaimana mi di daerahnya sekarang.. hehehe
Selamat malam pak..
Nama saya Santy Tampubolon..
Kebetulan membaca blog bapak ini..
Saya cuma mo tanya, kebetulan saya ingin meliput tentang festival Danau Tempe..
(Hanya untuk dokumentasi pribadi, karena saya suka mem-videokan upacara-upacara adat negeri kita ini yang beraneka ragam).
Bisa minta informasinya?
Kapan, dimana, acara seperti apa saja..
karena informasi yang saya dapatkan masih simpang siur..
terima kasih atas bantuannya…
Maradeka To Wajoe AddenaMi nafufuang
Aga Tu karebana Towajoe magiatu kamppongge
Pacapurenggga lessu disengkang degga sedding perubahan
tempe selalu banjiri magi deggaga turun tanggana pamerintah
…..
Salut juga denagn maraknya korupsi disengkang
Tolong perhatikan oarang tinggal dikawasan Tempe yang selalu banjir,…….mereka tidak butuh Indomie,Sarung, dasn lainnya jika kebajiran tapi merka buuh bagaiman caranya tidak kebanjiran lagi,,,,,,,,
Saya Orang Sengkang lahir di sengkang dan besar disengkang hanya nasib yang tdak menghendaki saya disengkang…..
Ewakooo To Sengkang
Daeng, boleh berikan asal usul gelaran `Andik`adakah ianya asal gelaran bugis?
Dear Sir;
Interesting to read this information on your site.I am researcher kerajaan2 Indonesia and of course also interested in the kerajaan2 Bugis/Makassar.
Do you know something about the present Arung Matowa of wajo:Haji Andi Sangkuru?
In fact all info about the Raja2 Wajo in past and present is interesting for us.
Thank you for your reaction.
Hormat saya:
D.P. Tick gRMK
secretary Pusat Dokumentasi Kerajaan2 di Indonesia “Pusaka”
Vlaardingen/Belanda
pusaka.tick@tiscali.nl
P.S.:I see,that you are also in contact with HH Andi Nur Baumaseppe and other royalty.I have much unique infiormation/old pictures of Raja2 Bone and Suppa.
To contact this prince might be wonderfull.
Many thanks to all of you.
prediksi sgp rabu
07.08.2013
**************
57 – 39 – 61
***************
23 – 84 – 82
dan untuk
mengetahui
lebih lanjut
silahkan
KLIK DISINI
di jamin anda akan lihat hasilnya.
Aga kareba Daeng? Salam perkenalan. Saya dari Johor, Malaysia. Terasa di dalam diri ini amat merindui tanah leluhur nenek moyang saya walaupun saya tidak pernah ke Wajo. Mungkin semangat Wajo itu menebal di dalam diri ini. Insyaallah, suatu hari nanti saya akan ke sana untuk mengubat rindu ini. Untuk pengetahuan, saya Basok Mohd Pahlawi bin Basok Pallawa adalah merupakan cucu kepada Daeng Pawarek @ Petta Arung Laerung bin Daeng Palawa. Saudara-saudara seketurunan saya ramai di Wajo. Kepada sesiapa yang seketurunan dengan saya atau yang ingin berkenalan dengan saya, hubungi saya melalui e-mail mpahlawi@yahoo.com. Walaupun kita tidak pernah bersua muka, namun darah yang mengalir ini tidak dapat dipisahkan di antara kita.
assalamualaikum wr.wb
salam kenal dan rindu kotaku sengkang yang telah lama kutinggalkan demi pujaan hatiku.ari
assalamualaikum wr.wb
salam kenal dan rindu kotaku sengkang yang telah lama kutinggalkan demi pujaan hatiku ari
assalamu alaikum warahmatullahai wabarakatuh……
weiiiiiiiiii………………
qo sepi………………..
kayak nggak terurus…….
dimana para kesatria wajo ???????
oh ya gue boim sekarang lg ada di makassar nuntut ilmu di jurusan arsitektur unhas. gue juga anak wajo asli tepatnya di tanah dewa ( Desa Wage sekarang berjulukan desa pasaka ).
oh ya klo ada yang mau digambarkan / didesainkan rumahnya ato apalah yang berhubungan desain grafis bisa kontek saya di alamat email ambointan@yahoo.com
dijamin masempo na marua.
wassalam
boim
assalamu alaikum
semestinya dalam pengembangan daerah, perlu dikomparasikan antara kajian budaya, agama, sosial, politik dan ekonomi. karena tidak cukup berbicara masa lalu meski itu penting. rasa cinta pada daerah semestinya tersalur bukan dalam bentuk kebanggaan primordialisme tapi pada metode gerakan pembangunan yang terarah. karena kita tidak dapat berharap sepenuhnya pemerintah dapat melakukan itu karena sibuk memikirkan 20% fee proyek dan mempertahankan kekuasaannya. maaf jika tersinggung, memang pemerintah harus tersinggung. banjir sudah jadi langganan.orang tidak butuh indomi dan sarung apalagi posko banjir.karena anak pramuka pun bisa. yang dibutuhkan adalah keruk danau tempe,buat irigasi,perbaiki jalan. jangan lupa, dana Community Development PT.Energy Equity perlu diarahkan untuk membantu APBD sehingga orang bule tidak mengeruk gas alam wajo seenaknya tanpa berbuat untuk pembangunan.
wassalam
Assalamualaikum Wbkt…
Saya dari Sabah, Malaysia.
Saya dengan beberapa orang ahli keluarga sedang menyusuri susur-galur keturunan Andi Matajang dari Wajo yang mana keturunan ini telah berkembang-biak menjadi satu kelompok yang besar di Sabah. Keturunan ini telah mula berada di Sabah di sekitar abad ke-16 lagi, kalau tak sillap saya.
Apa kiranya jika sdr. Daeng Ruslee dapat membantu kami dalam usaha menyusuri susur-galur salah-silah asal-usul keturunan ini di tanah Wajo, Indonesia.
Kami telah membuat satu carta salah-silah keturunan kami yang berada di Sabah, walaupun mungkin tidak sepenuhnya namun mangambil ruang 2-3 meja jika dibentangkan.
Saya amat berbesar hati jika ada mana-mana pihak yang dapat memberi kerjasama dalam misi pencarian ini dan kami berhasrat untuk melawat ke Istana Besar pemerintahan kerajaan Wajo dahulu kala, mungkin berada di daerah Sengkang, Wajo, Sul-Sel, Indonesia dan menziarahi kaum-kerabat yang berada di sana dengan tujuan untuk mengeratkan pertalian silaturrahim.
Saya amat berterima kasih jika ada mana-mana pihak atau individu perseorangan di Malaysia mahupun di Indonesia yang dapat memberi informasi berkaitan.
Wassalam
ajarimaya@yahoo.com
Ass. Wr.Wb.
Iya wija to Wajo…,
jajingekku ri salobulo kec. sajoanging
kuliah Akko UNHAS Makassar Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan
katanya nene, saya ini keturunan dari berbagai macam suku yang ada di Sul-sel. dettonaro upahangngi.,
tau tidak ada makamnya mantan raja kutai di daerahku (Akkotengeng)
Terus terang sangat salut dengan warisan nenek moyang salah satu yaitu kepemimpinan yang demokratis sumber acuan daerah-daerah lain dalam menjalankan roda pemerintahan didaerahnYa masing-masing.
Danau Tempe yang Terkenal di Dunia
Jiwa Bisnis (Interpreneurship) yang melekat di setiap pribadi orang wajo
Agafi………….?
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Maradeka Tau Wajo’e…
Salam kenal dari tau wajo asli…
Saya hamzah atau ancha…
Dulu tinggal di jln. A. Macca Amirullah, Tanapute,
Tau Matoakku Engka maumpa akkuaro sibawa silussurekku… Sekarang aku di Jakarta,
Salam buat teman2 di Sengkang…
Sekarang orang Wajo banyak yang sukses, harap jika pulang kampung yang dibawa adalah hal2 yang positif, jangan sampai generasi kita rusak karena hal negatif. Tetap pertahankan pesan2 leluhur yang baik. Yang ahli dalam teknologi supaya bisa menyumbang pikirannya untuk kemajuan bersama di Wajo. Yang diberi kelebihan dalam harta supaya memperhatikan saudara2 kita yang masih perlu dibantu. Semoga sekolah dan rumah sakit di Sengkang nantinya bisa gratis. Kalau perlu listrik dan air juga gratis. Perpustakaan Islamic Center juga perlu dikembangkan.
Maju terus Wajo…
Assalamu Alaikum…. agatu rifegau daeng rusleee….., agatu kareba…, nappasi engka wettu jokka-jokka…. 😀
kasi info dong ttg smp 3
slx udh lama gak dengar kabarnya…….
n skarang kantor gubernurnya di mana
kok situs resminya wajo gk bisa ke buka
Ass Wr Wb,
Aga kareba padaidi maneng to Wajo’e dimanapun berada.
Nenek moyang saya juga dari Tempe, walaupun saya belum pernah kesana. Cita-cita suatu saat nanti ingin kembali kesana, mau makan ikannya yang sangat khas dan terkenal itu.
Wassalam.
tolong dunk kasi info menenai kotasengkan my lovers city
aga kareba cappo?
iya to sengkang meto. udah 18 tahun uselaina wajo lao ri jakarta. tp hampir tiap tahun pulang ke sengkang nengokin orang tua
megana perubahan ri sengkang sejak utinggalkan th 1991
ruko di mana mana, perumahan tumbuh bak jamur, megatona distro distro 🙂
engkatona lampu merah na 🙂
engkatona pinggir salona nasengnge “pantai” ha…..
ada bemor na ye pamatei pete’ pete’ e 🙂
kalo di jakarta ada astro, indovision dll
ri sengkang yg namanya tv kabel udah ada sejak lama
dulu sengkang sempat dijuluki kota sejuta parabola
hampir tiap rumah ada parabolanya 🙂
sekarang ganti jadi tiap rumah ada tv kabelnya 🙂
engkatona pesawat tempurna ri segitigae amessangeng 🙂
seddi bawang, jalanan ri wajo nafeddiri alekke’e 🙂
jalanannya tidak mulus. mabbombang bombang
padahal di kabupaten lain jalanannya mulus semua
danau tempe sudah dangkal, makuranni balena, denafada riolo 🙂
ritual wajib kalo saya ke sengkang, makan ri cotona la mappa, minung tuak ri ulugalung, makan putu pagi2, makan ayam panggang khas sengkang 🙂 nongkrong ri warung kopina temangnge akki tokampu 🙂
hhmm…… jadi pengen pulang 🙂
agafiro?
silakan ditambahin 🙂
Idi ga’ ana’na HU’DIWI
iyya ana’na MUSA monro akki ATAKKAE. engkaka makkukue akki bontang kaltim. nomor hpku 081350559309
by sadir. macce ka biasa mappenre botting akki lancirang
ass.wr.wb
aga kareba to sengkang,sy merantau kelampung tahun 1996
kangen ingin plng kesengkang,kangen manre coto la mappa
ikan bakar bandeng ,makan putu pagi2 minum tuak manis di
ulugalung,manre bette lame dan sarebba ditokampu
hhmm…… jadi pengen plng deh
ass.wr.wb.
salam kenal dari orang wajo asli
saya widia atau wiwi
saya dulu tinggal di Jl.Jend.Sudirman calaccu sengkang sekolah
di smea,sekarang merantau kelampung,teman2 yang ada disengkang tlng dong kasih info tentang kota sengkang saat ini.
wassalam
kenapa situs http://www.wajo.go.id
ndak bisa terbuka
kita mau liat……
aga… kareba sappo’
wajo is my village
wajo …..
wajo …..
wajo ….
trus bisa bisa
Assalamualaikum wbt Daeng. Saya adalah cicit kepada Daeng Sanka dan cucu kepada Daeng Kasek. Pada asalnya saya berketurunan Wajo. Dan saya merasainya masih terdapat saudara-mara saya di tanah Wajo. Saya pernah ke SulSel tetapi saya tidak kesempatan untuk ke tanah Wajo untuk mencari sudara mara datuk saya. Harap Daeng dapat membantu kerana ibu saya sering kali menyebut ada pamannya dari tanah bugis menjemput dia pulang ke sana. Saya risau kerana ilusinya itu. Bila saya tanya siapa namanya, dia tidak dapat memberitahu. Harap daeng dapat membantu saya agar saya ada petunjuk untuk itu. Oh ya saya berasal dari Pontian Johor. Sekian terima kasih.
Assalamu alaikum wr. wb.
Aga karebata daeng ? madeceng mua ?
kapan nih ngumpul lagi di makassar mengenang masa2 sma dulu ?
TABE,,,,,
MAELO TOKKA’ KASI’ MA’BERE UNEK2
SETELAH MEMBACA ARTIKEL INI,MACINNA LADD SIKA SEDDING LISU MATTANA UGI,,,,
IYA’ ANA’ WAJO YA ENGKAE SOMPE RI LUWUK BANGGAI,,,,
RI ULUGALUNGKA MONRO,TEPATNYA DI PERUM A’3 PERMAI BLOK E NO 1,NAFUANAKKA PAK PATOMBONGI(NAREKKO ENGKA MASAGENA WETTUTTA,LAOKI JOKKA2 RI BOLAE,NAMO TONO DEKAGAGA RI BOLAE,MASAGENA MUA TU TAU RI BOLAE TARIMA TAU MATTOANA RI BOLAE)
SY TERKESAN DENGAN TANGGAPAN DARI SAUDARA RUSLEE ( ASLINYA MUNGKIN RUSLI YA?) TENTANG PERSONAL CULTURE BASIC ORG WAJO,TERUTAMA MENANGGAPI STREOTIPE ORG WAJO YG KATANYA KIKIR,,,,,
MENURUT PENGALAMAN SY YG BERANJAK DEWASA DI KOTA SUTERA,MASIH ADA ASUMSI2 STREOTIPE ORG WAJO YANG MASIH BUTUH JUSTIFIKASI(PEMBENARAN) ATO MUNGKIN LEBIH TEPATNYA DI LURUSKAN,DAN SAYA MOHON PENJELASANNYA,,KARENA SAYA BELUM PERNAH MLAKUKAN ANALISA ILMIAH TTG HAL2 SBB:
1.(KATANYA) ADANYA KECENDERUNGAN ANAK2 WAJO YANG SUPER GENGSI
“IYATU TO WAJOE MATANRE LA’DE’ GENGSINNA”
2.(KATANYA) ORG WAJO DOYAN KALO SERBA GRATIS
“NIGA TAU SENGKANG CACCAI AKITA-KITANG GRATIS’E”
MAKANYA (KATANYA) UNTUK MENGGELAR EVEN2 DI SENGKANG YG TUJUANNYA U MERAUP JUMLAH PENONTON YG BANYAK(BUKAN KEUNTUNGAN) DISELENGGARAKAN TANPA KARCIS ATO TIKET TANDA MASUK,,,,,
3.(KATANYA)ORG WAJO MAKAN PUJI
“IYATU TO WAJOE MATANRE AKKAFI,,MAELO IYASENG
SEKIAN DULU,,,TLG ANALISA YA? THANKS BEFORE
makasih ya.. infox sangat membantu:
http://southcelebes.wordpress.com
[…] https://noertika.wordpress.com/wajo-my-home-land/ […]
Dg Ruslee Yth.
mohon bantuan serta infonya
saya punya orang tua La Mappiase Dg Mattone lahir di Paria kecamatan Pammana dan Nenek saya La Mambe Dg Matjening asal Pammana, buat saudaraku yang masih ada hubungan pertalian saudara mohon bantuannya untuk silsilah keluarga, dan atas bantuannya diucapkan terima kasih.
Assalamualaikum.wr.wb Saya keturunan dari
Kakek La Mambe Dg.Macenning dan Ibu Saya bersaudara dengan La Mappiase Dg Matone…. Sy tinggal di makkassar… ini Nomor kontak HP. 081241037378
Asslmwrwb.
Salam kenal Daeng,
Saya orang wajo tinggal di Makassar skrg. Menarik jg isi blognya daeng. mudah2an bs kenal lebih jauh dg daeng.
tengkyu.
ane keturunan bugis, orang tua asli Pammana Kab. Wajo
tapi saya tidak bisa bahasa bugis, dan saya ada pernah baca
ada kamus Bahasa Bugis-Indonesia, mohon informasinya
dimana bisa saya dapatkan and ajari saya bahasanya yah.
kepada bapak-bapak dan ibu-ibu diucapkan terima kasih.
kepada Andi Salam/Salam (18 dan 23 Sept 2008), dan saudara seketurunan Ugik.
Saya pun sedang mencari saudara seketurunan ninda saya orang Bugis berasal Pamana, Wajo. Beliau bernama Daeng Mabela natellai ”to Pamana” berkahwin dengan Petta Sangi’ Bone. Anak mereka Daeng Manyeppek. Anak Dg Manyeppek bernama Dg Mabborong/ Andi Wittuing seorang Nakhoda kapal dagangan yang terlibat dalam perdagangan antara Sulawesi dengan Singapura pada tahun 1880han. Dg Mabborong akhirnya menetap dan membuka kebun di Sg Kuali Pontian Johor, bersama-sama saudara-saudara Bugis lainnya dari Wajo. Nama mereka yang lengkap tidak saya ketahui, maalumlah orang dahulu-dahulu sering menggunakan beberapa nama termasuk gelaran. Tidak juga saya tahu mereka tinggal di kampung mana di Pamana. Kalau Andi Salam dan saudara2 lainnya ada maklumat yang ada kaitan dengan leluhur saya itu di Tana Ugik mohon hubungi saya.
Berkaitan kamus Bugis-Indonesia, memang ada salinan di Universiti Kebangsaan Malaysia di Kuala Lumpur (Bangi) karangan M. Ide Said DM (1977)dan saya sudah menyalinnya secara digital menjadi Kamus Bugis-Melayu. Jika Andi berminat hubungi saya melalui email saya:
imalombasi10@gmail.com.
InshaAllah saya akan emailkan Kamus yang saya ada itu.
Maassalam.
apa kareba semuax yg ada di wajo skr ini. iya tho wajo tp engkaka manye ku jkt. loka makutana nigatu tapile mencaji gubernurna wajo.slm buat anak -anak smp bila ugi and guru-guruku yg baik hati.
Not to wajo menulis :
Sifat ini dituntun pesan leluhur : aja mumaelo natunai sekke, naburuki labo (jangan terhina oleh sifat kikir dan hancur oleh sifat boros).
inilah yg membuat bangsa wajo kaya karena kikirnya yang ia pertahankan…..
Comment saya :
Not to wajo ini orang nya sangat goblok men”skimming” bahan bacaan, maksud yang sebenar nya adalah jangan lah kikir karena itu akan menyebabkan anda dihina , namun juga janganlah boros karena itu akan menghancurkan.
Dasar goblok si ”Not to Wajo” ini.
>La Maek menulis :
>Daeng, boleh berikan asal usul gelaran `Andik`adakah ianya >asal gelaran bugis?
Komentar Saya :
Gelaran bugis itu ada waktu Belanda mulai benar2 berkuasa di sulsel, dia membedakan sebutan keturunan bangsawan dengan yang bukan dengan sebutan ”Andi” bagi yang keturunan bangsawan.
Mencoba melacak sejarah bugis dari sumber yg belum tentu 100 % valid yaitu wikipedia, Belanda baru betul2 berkuasa di sulsel pada tahun 1905/1906 yaitu saat perlawanan bagian2 akhir dari bugis & makassar benar2 berhasil dipatahkan oleh Belanda, jadi kalau tanah Jawa berhasil dijajah Belanda selama 350 tahun, berarti Sulsel dijajah cuma sekitar 1945 – 1905 = ”40 tahun”, itu pun dengan tanda kutip, penjajahan di Sulsel tidak seperti di Jawa dimana rakyat dan semua nya benar2 diperas di jawa.
Dan ini adalah seajarah kutipan dari para tetua bugis :
Khusus Wajo, meskipun sebagian besar wilayah Sulsel sempat menyatakan takluk ke Belanda (alias dijajah pada kurun tersebut di atas), namun Wajo ternyata tidak pernah menyatakan takluk sama Belanda (meskipun sebagian wilayahnya berhasil direbut), artinya dia tidak pernah dijajah oleh bangsa manapun termasuk Belanda, dan pada masa2 kerajaan2 Bugis menaklukkan Kerajaan2 makassar dan sebaliknya, Wajolah yang tidak pernah ditaklukkan oleh kerajaan manapun bahkan kerajaan2 tetangganya yang juga Bugis.
Sehingga semua mengakui ” Maradeka towajoe, ade’na napopuang”.
Semoga ini sebuah pencerahan bahwa wajo adalah negeri merdeka tempatnya orang2 merdeka yang berjiwa merdeka.
Untuk diskusi lebih lanjut, silahkan ke email saya : tanaugi@gmail.com
salam kenal ama maha siswa/i sttp medan. dari mahasiswa bengkulu
Agatu kareba silessurekku ri tana wajo ????
Tennafodo madising2 maneng muaki….amin..
Iya’ na salasseddinna kallolo wajo iya engkae ri tana jawa….
de’ nasala nakko makkeda tauwe iyaro ogi’e matanre siri…memang…pabbettuangenna makkeda iya ogie masiri narekko kalah bersaingngi ri tau laingnge, ponco’ napa ri tau taniyae ogi…….masiriki narekko riparentaki ri tau laingnge…
pernyataan di atas sudah saya rasakan di tanah jawa yang penuh dengan persaingan, khususnya dalam ilmu pengetahuan……
kalah bersaing berarti menurunkan citra orang tua, apalagi citra orang2 bugis yang terkenal dengan sebutan pelaut ulung yang pantang dengan besarnya ombak….
oleh karenanya saya sangat menghimbau kepada ana’ dara kallolona wajo, mari kita menempuh persaingan global dengan sungguh2 dengan membawa budaya siri’ yang kita anut…..bersaingan dengan sehat, non KKN, pake otak dengan sedikit otot( banting tulang)….
ini demi kemajuan tanah kelahiran kita, wajo,..ke depan…
Bravo Wajo…..
ass…
kok situs resmi pemerintah kab. wajo (www.wajo.go.id) tidak bisa dibuka???
tolong kejelasannya ya….
terima kasih sebelumnya silessureng….
Salam Daeng,
Congratulations for the wonderful site!
For your info, I am a proud Bugis descendant currently living in Malaysia and would like to find my long lost relatives/families in Sulawesi Selatan. According to my late grandfather we are from Bone and we can trace our root only up to 9 generations which ends at Moin bin Petta Basok bin Petta Magawok. From our family tree, I can see that this Petta Basok had siblings by the name of Petta Sulong and Petta Bampek. I believe Moin moved to Singapore back in the 18th century. I just started doing this research and it really fascinated me. My quest is to find more names beyond Petta Magawok if possible. Of course at the same time, I would like to meet new friends and acquaintances. Maybe you can direct me to the right direction. Hope to hear from you soon.
Anyway salam perkenalan dari seberang.
Terima kasih.
Assalamu Alaikum. Wr.Wb.
Agatu kareba to Wajoe?
aku sangat prihatin dengan keadaan Kabupaten wajo sekarang karena belum transparansinya sistem pemerintahan nya sehingga masih sangat tertutup sehingga memungkinkan terjadinya Kerajaan Kecil di Wajo.
Nice site with deep info about wajo.
Salam kenal dg. Rusle saya asli orang wajo to dusun totakki desa akkotengen kec. sajoanging saya sekarang dijakarta sudah hampir 2tahun gk pernah pulang aga kareeba to wajo,e….?nama orangh tua saya yg laki2 itlla,i NAMPENG nama mama saya itella,i H.ESSE anurena kapala kaseng almarhumah riolo.
salam,daeng saya salah seorg keturunan bugis n sekarang menetap di sabah.ingin taw tentang silsilah keturunan saya..sya dan keluarga berhasrat membukukan silsilah keluarga saya di tanah bugis khususnya bone…harap daeng bisa membantu…
saya mohd safry bin hj.salim bin abd alip(ada nama lain) bin tukang pasir(ada nama lain tapi tukar nama setelah merantau ketanah borneo)..x silap saya nama lain moyang saya ialah mambena pagelak pangeran dipatik anum(x silap laa..)moyang saya dikurniaka 5orang cahayamata iaitu…abdul alip,wak dul lam,wak dupakkal,wak donggek dan Chekki(putri)..moyang saya berkahwin dengan wanita suku suluk iaitu Inda mahani…moyang saya dikebumikan di pulau dewa,sabah..manakala almarhum istrinya di kebumikan di nunukan,indonesia..bersama anak2nya yang lain.kecuali arwah datuk saya iaitu abdul alip..yang dikebumikan di daerah semporna.sabah..tempat keluarga isterinya…diharap sesiapa yang mengenali hubungilah saya di email berikut..safry83@yroketmail.com
silap…ini email saya yang baru!…safry83@gmail.com
Salam..aga kareba tu daeng..
Saya berasal dari johor semenajung malaysia..
Kedua orang tua bugis asli..ramai toa ogi di benut, johor ni..
saya ingin mencari keturunan saya di belawa dan pare pare..katanya berasal dari sana sebelah indok saya (Fuang Mintang)..anak kepada Fuang Maseh..anak Fuang Lebah(dari Tanah Bugis)..Anak Arung Dari Petta doko..petta Kafu..dan seterusnya…Dimana boleh saya mencari saudara-saudara saya disana..Tolong kalau ada info..Boleh Email..celak66@yahoo.com.my
Sekian..
MARADEKA TO WAJOE ADENA NAPOPUANG
TARO ADA TARO GAU
mari kita bekerja keras berusaha berdagang sekeras kerasnya lebih keras lagi. jauh jauh lebih keras lagi
kapan? SEKARANG! HEAAAA! AYOOOO MAJUUUUU!!! GO GO WAJO GO GO WAJO GO!!
Ass…
Saya juga berdarah wajo, tapi baru menginjak wajo tuh 2x. Saya melihat Wajo tuh daerah yah gak begitu ramai, beda dengan Sidrap, Pinrang dan sekitarnya..
Membaca comment2 diatas, saya sependapat dengan statement yg bilang sebagian orang wajo tuh kikir, gengsian, dan serba gratisan..
tapi dibalik semua itu, watak-watak orang wajo adalah pekerja keras, mampu hidup di mana saja, rada keras dan slalu ingin dapat pujian, tapi itu lah yg membangkitkan motivasi mereka dalam berjuang…
Peace…^^
salam kenal, salut masih mau ngebahas wajo-saya pesimis bukan sinis tapi ternyata masih banyak yang peduli untuk tetap menyajikan informasi tentang wajo
Assalau alaikum Wr. Wb.
aga karebaWajo….????
saya orang wajo yang sudah sepuluh tahun tidak pulang kampung. sekarang saya kuliah di dua perguruan tinggi di kaltim Jurusan teknik Pertanian dan tarbiyah.
alhamdulillah saya sudah menyelesaikan kuliah saya (S1) di jurusan Teknik Pertanian. kenapa saya mengambil jurusan ini karena saya melihat bahwa potensi pertanian kita kedepan bagus, hanya saja tidak terkelola dengan baik. saya punya cita-cita untuk ikut membangun wajo terutama dalam sektor pertaniannya. tapi apakah skil yang saya miliki bisa dihargai? sementara di sini saya sudah menjadi salah satu staf pengajar di salah satu sekolah swasta dan menjadi asisten dosen di tempat kuliah saya dulu (untuk peghidupan sih saya pikir cukup). saya sangat ingin pulang kampung dan mengabdikan diri dan memberikan dedikasi bagi wajo. tapi apakah ada jaminan untuk kesejahtaraan bagi saya. apakah ilmu saya bisa dihargai sebagaimana mestinya atau malah dikebiri???? kalau ada jaminan tersebut saya mau pulang, tapi kalu tidak, ya mendingan saya disini (saya tidak mau munafik, logika tanpa logistik maka tidak akan berjalan dengan baik).
wajo sebenarnya bisa berkembang kalau semua potensi yang dimiliki dikelola dengan baik dengan skill yang baik pula. jangan sampai wajo 20-50 tahun kedepan menjadi kota hantu sebab warganya pergi meninggalkan wajo karena dirasa tidak lagi bisa memberikan penghidupan yang layak. pertanian yang menjadi sumber pekerjaan terbesar bagi masyarakat wajo, tidak lagi bisa menjajikan. sebab curah hujan tidak lagi bisa diprediksi dengan gundulnya hutan kalimantan sebagai hutan serapan hujan dan hama dan penyekit pertanian semakin meraja lela. disi lain pemerintah tidak terlalu memperhatikan. ini akan menjadi bumerang. miris dan takut rasanya kalau hari itu benar-benar terjadi.
mohon bisa dijawab ke email saya idrishi@ymail.com atau aswaja.idris191@gmail.com saya tunggu.
makasi banyak sappo.
assalam. al.kum
saya keturunan bugis wajo yang sedang mencari keluarga kakek yang pernah merantau ke tanah johor tepatnya benut. nama kakek saya Masara daeng palallo yang menurut kabar dari nenek saya (anak dari masaro daeng palallo yang waktu kecil kembali ke indonesia dua bersaudara: putri marhawani dan putri sahri banong) katanya bapaknya adalah seorang datuk di tanah johor/benut. katanya pula saudara-saudaranya yang lain masih tinggal di benut, untuknya itu apabila ada salah satu dari pembaca email ini dari daerah benut /johor atau orang yang kenal betul dengan daerah benut maka sudi kiranya memberikan informasinya, dan mengirim ke email saya. eh lupa memperkenalkan nama. nama saya saenab.
salam,
sy keturunan wajo dari benut, johor…genersai ke 4….moyang sy bernama petta sake(Andi A. Razak bin Andi Abd Rahman(Mederemang)…baru2 ni kami dpt berjumpa semula keturunan kami di Wajo…Selamat berjumpa kembali…
Saenab…sy pernah dengar nama sedara awak tu..kalau tidak silap nama dia Datuk Jaluk…dan memang tinggal di Benut tapi saya tidak berapa kenal sgt…maybe ayah saya kenal…
salam. saya sangat senang atas jawabannya, semoga pak zulkifle berkenang memberikan info lebih lanjut , saya sangat… sangat mengharapkan bantuannya, kalo bisa tolong dituliskan no hp bapak melalui fasilitas ini atau ke email saya langsung (saenab_albugisi@yahoo.co.id). yang saya tahu nama kakek saya masara daeng palallo istrinya bernama subeda daeng manurung. menurut cerita nenek saya(putri Marhawani) yang dilahirkan di Benut, mengatakan bhw suami pertama subeda daeng manurung adalah datuk pertama yang juga asal bugis (nama tidak diketahui) kemudian karena datuk ini sakit-sakitan maka dia berwasiat kepada masara daeng Palallo yang statusnya pada saat itu wakil atau orang kepercayaan. wasiatnya yaitu sepeninggal saya tidak ada yang bisa menggantikan kedudukan sy kecuali masara daeng palallo, berhubung datuk ini tidak ada anak. dan diwasiatkan pula untuk mempersunting istrinya (subeda daeng manurung).
jawaban dari yang mengetahui silsilah keluarga saya sangat diharapkan. wassalam
Salam, saya juga ingin mencari saudara mara saya yang berasal dari Sulawesi selatan, bapa saya lahir dari tanah ugi iaitu celebes dan berketurunan bugis wajo yang bernama laichah bin daeng maluru bin daeng palawa bin daeng perani… tapi bapa saya telah meninggal dunia pada tahun 2003. Sejarahnya seletah lari dari sulawesi menaiki kapal kami bertapak di benut pontian, datuk di benut iaitu datuk jallok bin daing malibok itu pakcik saya…nama isterinya datin tarawih bin daing maluru itu kakak bapa saya…
saya berharap sangat satu hari nanti saya dapat menjejaki tanah sulawesi yang indah tu tapi bila …
oo email saya ….teycha_aini@yahoo.com
Assalmualaikum saya dri benut ingin mencri kktuarga saya moyang saya gaeng mareto munglkin dri sengkkang
assalamu alaikum
salam kenal dari anak sabbanparu_pammana
jaga persatuan ana wajoE dmana pun kau berada
aga kareba semua,sy nk bertanya pada arai.yg mencari arung onyi…sila hubungi sy…..rizaudin74@yahoo.com.my
assiddiki to wajoe, jaga harkat, martabat dan nama baik wajo dengan menjaga kedaimaan daerah, sekaligus kedamain negeri, torang semua basodara, selamat menunaikan ibadah puasa surenk. : )
salam. nama kawan maizul dari malaysia. keturunan ke 10 la maddukelleng. kawan akan datang ke wajo bulan disember nanti.
jauh dimata dekat dihati…
memang benar saya jauh di Wajo saat ini tapi ingatan rindu dan semangat yang mengakar saat ini adalah Wajo…
Aktifitas saat ini di Kab. Maros, kediaman diMakassar akan tetapi tak melupakan kampung kelahiran dan tempat dimana saya besar…saya doakan Wajo semoga sejahtera dan keselamatan akan senatiasa menjadi teman hidup kedepan.amin
salam,jika ada sesiapa dapat membantu saya…sila lah email kpad safry83@gmail.com…..tq
salama……to massidi ri assuressurengngenggE
Assalammualaikum To Wajo,
Aga Kareba? Moga-moga semuanya sehat. Saya berasal dari Perak, Semenanjung Malaysia. Moyang berasal dari Wajo, setelah lebih 400 tahun akhirnya saya dan keluarga dapat menjejak kaki di tanah leluhur. Alhamdulillah, maseh ada keluarga disana dan dapat menghubungkan semula siratulrahim yang sudah lama terputus.
Pemandangan Danau Tempe yang sungguh menarik dan syahdu, menitiskan air mata, inilah tanah nenek ku tercinta.
Saya dan keluarga akan kesana lagi, insyaallah.
Wassalam.
Hadirr,,,,sy jg org Wajo, tepatnya d Wage…slm knal smua saudaraku tho Wajo!!!
Tanah ogi wanua tallesurakku, tanah wajo onrong ajajingekku, kec.bola onrong maraddekku,
Sebagai anak Wajo,kita hrs wajib tau asal mula daerah kita.tau adat istiadat Wajo,silsilah raja-raja Wajo dll.kita hrs lbh peduli kpd tanah leluhur kita!
agatu kareba silessureng madisi-disingmukkigatu ia ana ogi sengkang mato tafi akona gowa monro sappa dalle. sellekku
riidi manettu terutama anggotaku riolo riyolona salon photo jl ra kartini agatu kareba.
maradeka towajoe, ade’na napopuang
tanah wajo, akar demokratis di dunia, jauh sebelum dunia mengenal demokrasi di wajo pada abad XIV – XV sdh mengenal dengan konsep “Arung matoa” dengan sistem parlemen ” Arung 40″
rijajiang ri tana wajo
sumangeku engka ko wajo
salamaki topada salama
Assalamu Aleikum Wr.wb
Aga kareba emaneng silesurengq akki wajo semoga madeceng2 muaki…!!!
perknlan nma sy ummul skrng tinggl d samarinda kerja d perpajakan n administrasi prusahaan smd….
bru brpa tahun aja meninggalkan wajo saya kangen lg tuk pulang ke kampung halaman,,, demi menggapai cita2 tuk menjadi org sukses sy hrus meningglkan t4 kelahiran sy,,, ingin rasany memeluk sluruh anggota kluarga!!! manre maddepungeng,jokka akki danau tempe,mattenung….
kota Wajo Merupakan Basic yg mampu bersaing dgn kota lain d masa dpan andai para pemerintah tidak korupsi,,,,,, ktanya SKG skrang sudah bagus tp malah d landa banjir terus,,, mn pemerintah yg sehrusny mencari solusi dr smua permasalahan yg ada d tnah ugi qt….
q rindu tnah ugi n q rindu pula dgn tau ugina… slam sayang bt keluarga H.PAGALA bin BASO TELEMPENG…. wslm
Assalamualaikum Warahmatullah Saya Abdul Rahman bin Husin bin Mahmud bin Kassim bin Moin bin Petta Basok bin Petta Magawok dari Pasir Gudang Johor Malaysia ingin menyampaikan salam ukhuwah islamiyah saya dan seluruh keturunan Husin kepada seluruh warga bugis dengan lafaz ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH FILLAH WALILLAH
Assalamualaikum wbt,
Saya cicit kepada Mandak binti Muhammad bin Muin bin Petah Basok Bin Petah Magawok. Asal dari Johor Bahru.
Sila hubungi saya di haslimh@zuelligpharma.com
aku bangga karena aku berdarah wajo
Assalamualaikum,saya wadi bin jamaluddin berasal dari sabah,malaysia.saya sedang mencari keluarga bapak saya yang bernama JAMALUDDIN BIN TINULU yang berasal dari POLEWALI POLMAS keturunan BUGIS MANDAR.Menurut cerita datok saya TINULU adalah bekas askar,saya berharap kepada sesiapa yang mengenali keluarga tinulu harap dapat menghubungi saya melalui EMAIL : baniwadi@yahoo.com
wahhh….. ternyata di wajo ada tempat wisata yang seru
DEAR BLOGGER,
SAYA PEMERHATI MASALAH SEJARAH DAN BUDAYA. KEBETULAN SANGAT MEMINATI SEJARAH DI KAWASAN UTARA WAJO DAN SEKITARNYA. PENGAMATAN SEJARAH SAYA TENTANG SIWA PITUMPANUA BERAWAL KETIKA SAYA MEMBACA BUKA TRANSCRIPT LAGALIGO OFFSET UNIVERSITAS GAJAH MADA (UGM) DI SITU DISEBUTKAN BAHWA TO MANURUNG MAKKUNRAI (WANITA) BERSEMAYAM DI SIWA. KEDUA, SEBUAH LITERATUR TUA YANG ADA DI LEIDEN BELANDA MENYEBUTKAN BAHWA BASO SIWA MERUPAKAN SAUDARA KANDUNG I MANGINDANGI BESSE CEMPA YANG MENIKAH DENGAN PILLA WAJO LA TABUSASSA DATU PAMMANA. KEDUA BERSAUDARA INI ADALAH PUTRA PUTRI LA MUDENG PUATTA PACIPOE ARUNG BATU DAN PABBICARA SIDENRENG DAN I MASSANGIANG BESSE DORI PUTRI WE MAPPIABANG ARUNG MAIWA. MANUSCRIPT LOKAL MENYEBUTKAN BAHWA LA SELLING PETTA BENTENGNGE YANG BERGELAR PUANG BATTOA ADALAH PUTRA KERAJAAN LUWU YANG MENIKAHI ANA’ PANGADARENG SIWA. BEGITUPULA DENGAN CUCUNYA YANG BERNAMA OPU TO LAPI MENIKAHI WE TJAMBULI ANA PANGADARENG SIWA. KUAT INDIKASINYA BAHWA SIWA BUKANLAH DAERAH AKKARUNGENG NAMUN PANGADARENG YANG MENGAYOMI 7 AKKARUNGENG SEPERTI BATU,BULETE, LAUWA DAN LAIN LAIN KECUALI LEWORENG BUKAN AKKARUNGENG NAMUM SECARA DE JURE SAJA.BUKTI DAN EVIDENTAL SITUS SEJARAH YANG ADA DI PITUMPANUA TDK TERLEPAS DENGAN SITUS YG ADA DI TEPIAN SUNGAI DI BOLA BAKKAE BERUPA TELAPAK KAKI BERUKURAN BESAR DI SEBUAH BATU, BATU MIRIP ARCA DI PEKUBURAN KUNO, BENTENG KERAJAAN LUWU DI SAKKOLI DAN BENTENG DI BULU SIWA MERUPAKAN PENINGGALAN TO SENGERENG DEWA RAJA DATU KELALIK SANG KAISAR KERAJAAN LUWU.PITUMPANUA TIDAK PERNAH RI ALA BESSI (PENAKLUKAN PERANG GENDING).PITUMPANUA TERLEPAS DARI KERAJAAN LUWU AKIBAT PERANG DI CENDANA ( CENRANAE NAGA ULENG )INI DAP.AT DI BUKTIKAN DENGAN TDK ADANYA PERSEMBAHAN ” SEBBU KATI” KEPADA PEMERINTAH YANG BERKUASA ADAPUN HALYANG BERLAKU ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
Setelah perang selesai, Arumpone dan Datu Luwu mengadakan pertemuan. Arumpone mengembalikan payung warna merah itu kepada Datu Luwu, tetapi Datu Luwu mengatakan ; ”Ambillah itu payung sebab memang engkaulah yang dikehendaki oleh DewataE (Tuhan) untuk bernaung di bawahnya. Walaupun bukan karena perang engkau ambil, saya akan tetap berikan. Apalagi saya memang memiliki dua payung”. Mulai dari peristiwa itu , La Tenri Sukki digelar MappajungE (memakai payung).
Selanjutnya La Tenri Sukki mengadakan lagi pertemuan dengan Datu Luwu To Serangeng Dewa Raja dan lahirlah suatu perjanjian yang bernama ; Polo MalelaE ri Unynyi (gencatan senjata di Unynyi).
Dalam perjanjian ini Arumpone La Tenri Sukki berkata kepada Datu Luwu ; ”Alangkah baiknya kalau kita saling menghubungkan Tanah Bone dengan Tanah Luwu”. Dijawab oleh Datu Luwu ; ”Baik sekali pendapatmu itu, Arumpone”.
Merasa ajakannya disambut baik,Arumpone berkata ; ”Kalau ada yang keliru, mari kita saling mengingatkan – kalau ada yang rebah mari kita saling menopang – dua hamba satu Arung – tindakan Luwu adalah tindakan Bone – tindakan Bone adalah tindakan Luwu – baik dan buruk kita bersama – tidak saling membunuh – saling mencari kebaikan – tidak saling mencurigai – tidak saling mencari kesalahan – walaupun baru satu malam orang Luwu berada di Bone, maka menjadilah orang Bone – walaupun baru satu malam orang Bone berada di Luwu, maka menjadilah orang Luwu – bicaranya Luwu, bicaranya Bone – bicaranya Bone, bicaranya Luwu – adatnya Luwu, adatnya juga Bone, begitu pula sebaliknya – kita tidak saling menginginkan emas murni dan harta benda – barang siapa yang tidak mengingat perjanjiannya, maka dialah yang dikutuk oleh Dewata SeuwaE sampai kepada anak cucunya – dialah yang hancur bagaikan telur yang jatuh ke batu –”
Kalimat ini diiyakan oleh Datu Luwu To Serangeng Dewa Raja. Perjanjian ini bernama ”Polo MalelaE ri Unynyi” karena terjadi di Kampung Unynyi. Kemudian keduanya kembali ke negerinya.
SETELAH UNITY PITUMPANUA KE KERAJAAN BONE MAKA SALAH SEORANG KERABAT DEKAT KERAJAAN BONE DI TUNJUK SEBAGAI DULUNG PITUMPANUA PERTAMA PUTRA BASO PANYULA YANG BERNAMA ” LA WEWANRIU DULUNG PITUMPANUA “.
PERLU KITA KETAHUI BERSAMA BAHWA ISTILAH ANDI BARU MULAI DI PERDENGARKAN OLEH REJIM BELANDA TATKALA JEPANG TELAH BERTEKUK LUTUT KEPADA SEKUTU. GELAR INI ADALAH FORMALITAS UNTUK MEMBEDAKAN ANTARA PRIYAYI DAN RAKYAT BIASA MAUPUN JELATA.
DEMIKIANLAH URAIAN SINGKAT TENTANG SEARAH PITUMPANUA WAJO. MOHON MAAF JIKA ADA KATA YANG TDK BERKENAN DI HATI. TERIMA KASIH DAN SEMOGA BERMANFAAT..
PAREPARE 10 OKTOBER 2011
A. AMIRULLAH SYAFAR
Saudara.. dimana literatur tua Leiden Belanda tentang Baso siwa dari pitumpanua bisa saya dapatkan. Soalnya saya adalah keturunannya. Terima kasih.. mohon bantuannya.
Aga kareba Sappo,,,,,
iya to sengkang tafi sekarang ri banjarbaru kalimantan selatan.
bolana neneku ri jalan G.pattirosompe .
saya bnyak brtemu org bugis wajo yg memakai andi d jkarta,tetapi klakuan nya tdk mncermin kan seorang andi yg notabene kturunan arung. crita dr dosen yg kbetulan org bugis,kturunan armawa asli bisa d lhat dr fsik nya jg,,putih,tinggi,klu pun ad yg kurng tnggi krn bpk tau ibuk nya kwin dgn arung kcamatan tau org biasa.andi asli hlus tutur kata nya,sntun sikap nya,tdk prnah mngenal kan andi nya,tdk mau mnganggu dan tdk mau d gnggu,tdk mengobral pnggilan pung wlau kpd bupati tau gubernur.klu bnyak d jumpai andi yg suka kwin crai,suka buat onar,slalu brkoar2 mngatakan ne2k nya pling tnggi drah nya,memanggil pung kpd org yg punya jbatan pdahal tdk pntas d pnggil pung,bisa di urut asal usul nya.bisa saja dia lhir dri ank kturunan selir.ank kturunan slir ingin skali di akui kasta nya oleh msyarakat.maka nya sring trjadi ank pjabat yg andi d tolak pnangan nya oleh andi asli krn sang pjabat mrupakan kturunan slir ne2k nya.bagi arung asli tdk ada prsyaratan andi utk seorang calon mantu nya.kami bugis wajo d rntau brhrap ada lmbaga adat yg kuat shingga dpt memelihara,mlestarikan budaya wajo.dan kami pun sbagai masyarakat biasa dpt brtanya siapa2 kturunan asli armawa agar dpt brtukar pkiran tntang nlai2 prjuangan ne2k moyang mereka yang jg pmimpin kita srta pjuang kita .
saya bnyak brtemu org bugis wajo yg memakai andi d jkarta,tetapi klakuan nya tdk mncermin kan seorang andi yg notabene kturunan arung. crita dr dosen yg kbetulan org bugis,kturunan armawa asli bisa d lhat dr fsik nya jg,,putih,tinggi,klu pun ad yg kurng tnggi krn bpk tau ibuk nya kwin dgn arung kcamatan tau org biasa.andi asli hlus tutur kata nya,sntun sikap nya,tdk prnah mngenal kan andi nya,tdk mau mnganggu dan tdk mau d gnggu,tdk mngobral pnggilan pung wlau kpd bupati tau gubernur.klu bnyak d jumpai andi yg suka kwin crai,suka buat onar,slalu brkoar2 mngatakan ne2k nya pling tnggi drah nya,memanggil pung kpd org yg punya jbatan pdahal tdk pntas d pnggil pung,bisa di urut asal usul nya.bisa saja dia lhir dri ank kturunan selir.ank kturunan slir ingin skali di akui kasta nya oleh msyarakat.maka nya sring trjadi ank pjabat yg andi d tolak pnangan nya oleh andi asli krn sang pjabat mrupakan kturunan slir ne2k nya.bagi arung asli tdk ada prsyaratan andi utk seorang calon mantu nya.kami bugis wajo d rntau brhrap ada lmbaga adat yg kuat shingga dpt memelihara,mlestarikan budaya wajo.dan kami pun sbagai masyarakat biasa dpt brtanya siapa2 kturunan asli armawa agar dpt brtukar pkiran tntang nlai2 prjuangan ne2k moyang mereka yang jg pmimpin kita srta pjuang kita .
aslmkmwmhwbrkt….aga kareba…saya mempunyai asalusul di Sulawesi selatan.Sedang mencari keluarga disana dari keterunan andik sebelah nenek(Indok Mahjang binti Teereng) dan diKampung Bola Tellu sebelah datuk(Bedu@Bedullah Bin Pelureng Bin Embok Peseh).Dapat kiranya Daeng memberi sedikit info dan menghubungi saya di email..ayuzz97@yahoo.com…
Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Tabe’ Ta’dampengengga iyamanengge sumpololoku, ri wanua mabela’e.
padatta wija to wajo, pada salamakki rilino lettu ri akhera’ta.
Syukkuru Alhamduliilah na iya ri Puang Allah Taala, barakka’ Na pada tosirampe, na pada to sipakainge, engkana Websitna Daeng Rusle, (Salamaki rimadecengge Daeng)
Kebetulan saya dilahirkan di Wajo, tetapi saya tidak dibesarkan di tanah Wajo, sy bermukim di Makassar, asal buyut saya dari Pammana (Kampiri/pasa laung alias pasar lama) dan Alhamdu Lillah tiap tahun ziarah kemakam Rumpun saya di Kampiri dan Lagosi (Kubburu’na Panritana to Pammana’e Puangge Syeh Zainul Abidina yang konon pulaunya ada di Singapura (hj. Senong Island) waktu beliau singgah mengajarkan agama Islam).
Menurut cerita dari nenek saya yang juga keturunan to “Pammana” banyaknya orang Bugis di Malaysia, Brunai, Singapura, dan Sumatra termasuk penduduk sekitaran “Kalimantan Timur”.
Konon Puangge Petta Pa’Jawae ri Pali’ (de nakkarung nasaba’ naunu atanna) beliau 3 bersaudara yaitu “Arungge Latamang Matinroe ri Belawa” dan “Arungge Bakara” (perempuan).
Puangge Petta Pa’Jawae (sekarang kuburan Batu Nisannya terbuat dari Besi Kapal London, yg terakhir di ‘taklukkan’ di selat Malaka yang ada di Geddong’nge Lagosi kec. Pammana.
Konon beliau pada saat di pali’ (di asingkan) beserta pengikutnya. beliau inilah yang mempunyai keturunan ada tersebar di Malaysia, Brunai serta di Singapura.
Mohon Maaf, kalau cerita ini masih ada kekurangan dan ada kesalahan (Tabe, Ta’ dampengengga maraja narekko engka salah).
Nama Nenek moyang sya Petta Cinnong Pulaweng,kata kakek sya dia berasal dari pammana tapi sya tdk tepatnya sebab pammana itu luas? Bagi yg tahu silsilah keturunan kami kira dpat mmberikan informasinya di email sya..trma kasih! Sekarang sya masih dipammana desa lapaukke dsun bila&_
ass,….mohon infonya saudaraku diwajo, sy punya kakek dari wajo yg mengasingkan dirinya dan kawin dgn orang bulukumba tepatnya didesa Lamanda bonto tiro pada jaman sebelum indonesia merdeka, menurut orang tua saya namanya PETTA TA’ DEPPATANGAE’, msh simpang siur berita….apakah rumpungnya ada dipammana atau di appatange’……?
apa kabar = aga kareba
kabar baik = kareba madeceng
sudah makan?=purano mandre
sudah (kalau sudah makan jawabnya) = purani
Ass.wr.wb. saya membutuhkan informasi mengenai leluhur saya yang bernama La Massuareng Arung Lempong. Dalam buku silsilah sisampulollo Allakuang karya Drs. Muhammad Salim (penerjemah I Lagaligo) bahwa beliau adalah salah satu orang yang membuka desa Allakuang di Sidrap. Saat say cari nama Arung Lempong ternyata yang muncul adalah bahwa Arung Lempong itu dari Wajo dari daerah Bola……mohon kiranya jika ada yang memiliki silsilah yang sesuai dg nama di atas, dapat di share kepada saya krn saya inin silaturahmi dengan keluarga2 dari keturunan La Massuareng Arung Lempong. terima kasih. muhammad nurussalam, dr, MARS (email muh.nurussalam@yahoo.com)
ASS.SAYA MINTA PENDAPAT DAN YANG TAU SILSILAH DARI KAKAEK AYAHKU PETTA WINDULAN ARUNG MAIWA .jhe.erwin@ymail.com itu alamat email saya.terimakasih saudaraku.wasalam.
Assalamualaikum. Selepas membaca artikel ini, saya baru percaya tempat bernama KEERA itu benar benar wujud. Terima kasih banyak.
ass,,, bisakah anda memberikan gambar benda-benda bersejarah yang ada di kota sengkang,,
ADENNA NAPOPUANG……………MOTTO ANAK WAJO
salam kenalºººcuma sedikit penyampaian ada makam dikampung aq tpi aq g tau kturunanx dr mana yaitu makam peta appaserengnge dan makam peta patauri,,,beralamat di jl wage desa pasaka
saya tidak mengerti apa tujuanya ……?
tolong di propescelka………
Merdeka to wajo’e taro ada taro gau.
Maddareke to wajoe na denappau pau
Salam dari bugis Singapura.
Mencari keluarga leluhur saya berasal dari Sulawesi Selatan. Berdarah Wajo/Rappang.
Kalau mungkin ada disini cucu cicit dari Puang Lekak@Daeng Leka@Laika bin Pereksa@Paressa Daeng Sumpung.
Alm. Puang Lekak katanya berdarah Wajo dari Lajokka merantau bersama abang/adiknya Alm. Puang Temmu@Daeng Matemmu ke Pontian, Johor sekitar 1890M.
Pulang kembali ke Rappang (mungkin Baranti) setelah tamat jajahan belanda bersama-sama isterinya Indok Erogaya dan anak bungsunya Daeng Ulle.
Terima kasih sebelumnya =)
Aga kareba sul sel. afeddireng pakajokka jokka ka ulesai kampongku atakkae sengkang massaappa dui akki kalimantan timur, bontang.
moddanika akki sengkang. terutama cotona lamappa warkop labolong
[…] https://noertika.wordpress.com/wajo-my-home-land/ […]
Apakah itu Nippon, apa itu SDH yg dinamakan pemberontak atau pahlawan.